CONTO PUISI 1

Posted by | Posted on 09.12


Suara hatiku adalah suara jutaan kemisikinan
Suara hatiku adalah suara jutaan Pengangguran
Suara hatiku adalah suara jutaan Pendamba Kedamaian
Suara hatiku adalah suara jutaan Yang terhimpit kekuasaan
Sering kali aku terjepit dalam kata yang tak pernah terwujud menjadi realita
Kini saatnya kerenung stiap bait dari kata2 hatiku
Ketika mulai kuketuk pintu hati ini
Terbesiklah nuraniku dan bertanya
Apakah aku adalah hamba yang pandai berkata
dan tak melakukan apa yang kukata
Oh…tipu daya harta enyahlah dari reruntuhan
kepingan hati yang menanti hidayah ilahi
Ini akan kumulai dari diriku sendiri

Siapa yang sanggup hidup sendiri tanpa teman
Siapa yang tak sepi dengan kesendirian
Alangkah nestapa jiwa raga ini tanpa keselarasan
Merindu damai membungkam persaudaraan
Apalah arti rentetan ibadah ini tanpa silaturahmi
Menjalin eleki kasih mencari solusi
Damai hati tenteram jiwa
Membumi dalam aksara
Kesuksesan bersama
Setiap insan memiliki angan dan impian
Mengasah cita menuju citra mahligai kesuksesan
Untuk apa segudang cita yang menjauhkan hati ini dari ilahi
Kalau kesengsaraan yang kau raih
Buat apa sejuta ni’mat
Kalau menyengsarakan sejuta ummat
Aku ingin ibadah ini nikmat
Senikmat manusia merasakan
Kehadiran ilahi
Aku ingin lari mengejar nilai-nilai diri
Yang terhimpun dalam akhlak yang terpuji
Aku ingin belajar tiada henti sampai mati
Menyantuni sesama lewat kerja nyata
Dan tiada alfa untuk bersahaja
Biarlah kubasuh hati ini
Dengan untaian tasbih-tasbih kebeningan

Kita sering kali melihat orang aneh berbuat
Sesuatu kebaikan atau kejahatan
Apakah kita tahu bahwa ketika kita melakukan kebaikan
Kebaikan itu untuk kita sendiri
Kalaupun kita melakukan Kejahatan
Tidak akan pernah tertukar
Kejahatan itu
Akan kembali kepada kita sendiri
Kini aku terjerat dalam cermin hati
Ku melihat amalku bersengketa
Dosaku berhamburan seperti hujan
Dan maksiat diriku tertawa lebar
Tanpa kusadari
Itulah sisa hidupku
Yang sia-sia
Semoga penantian ini
Menjadi kehidupan yang khusnul khatimah



Comments (0)

Posting Komentar