KELOMPOK SOSIAL

Posted by | Posted on 12.16

KELOMPOK SOSIAL
Kelompok sosial merupakan salah satu fokus perhatian dari pusat pemikiran sosiologis, oleh karena titik tolaknya adalah kehidupan bersama. Kita telah mengetahui, bahwa semua orang atau individu yang ada di dunia ini pada awalnya merupakan anggota kelompok sosial yang bernama keluarga. Mengenai batasan pengertian dari kelompok sosial masih belum terdapat adanya kesamaan pandangan tentang hal tersebut. Dengan tidak adanya keseragaman tersebut menunjukkan bahwa kelompok sosial itu memilki banyak aspek. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan kelompok sosial, diperlukan kriteria untuk menentukannya. Kumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok sosial apabila memenuhi syarat tertentu antara lain:
a)      Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa ia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
b)      Ada hubungan timbal balik antar anggota yang satu dengan anggota yang lainnya dalam kelompok tersebut.
c)      Ada suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat.
d)      Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
Dengan demikian kelompok sosial dapat dikatakan sebagai kumpulan dari individu-individu yang memilki pola perilaku dan saling berhubungan serta berinteraksi, hingga diantara mereka memilki hubungan erat dan bahkan timbul adanya perasaan bersama. Didalam kelompok-kelompok sosial terdapat banyak sekali tipe-tipenya. Tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria. Kriteria-kriteria tersebut berdasarkan pada:
  1. Besar kecilnya jumlah anggota,
  2. Derajat interaksi sosial,
  3. Kepentingan dan wilayah,
  4. Berlangsungnya suatu kepentingan,
  5. Derajat organisasi
  6. Kesadaran akan jenis, hubungan sosial, dan tujuan yang sama.
Dengan demikian setiap jenis dari kelompok sosial lahir berdasarkan pada kriteria-kriteria tersebut.
Masyarakat tempat kelahiran dan dibesarkan sampaidewasa berprofesi sebagai petani sampai saat ini jelasmempunyai pengaruh yang sangat besar kepadakarakter para petani. Kalau masyarakat itu masihkonservatif maka sifat itu juga akan mempengaruhikarakter dirinya; sebaliknya bila masyarakat tempattinggalnya sudah modern maka kemodernan itu jugaakan mempengaruhi karakter para petaninya.Bertani sebagai sumber penghidupan petani juga sangatdipengaruhi oleh masyarakat sekitarnya.Jadi petani dan pertanian itu sangat dipengaruhi olehkondisi masyarakat dimana petani dan pertanian ituberdomisili dan berlokasi. Oleh karena itu kita perlumengenal kondisi masyarakat perdesaan itu denganlebih mendalam.Dengan teori sistem sosial kita akan melihat komponen-komponen yang membentuk sistemsosial masyarakat perdesaan itu. Ada limakomponen yang membentuk masyarakatperdesaan sebagai suatu sistem sosial, yaitu:
  1. Pendidikan baik formal non-formal, maupun informal;yang berfungsi memberi pencerahan kepadamasyarakatyang akan menumbuhkankeberdayaan. Melalui pendidikan ini masyarakatakan mendapatkan berbagai informasi yang akanmembentuk pengetahuan, melalui pelatihanpelatihanmembentuk keterampilan, dan melaluiinteraksi sosial dan pengalaman lain akan terbentuksikap mental. Perpaduan antara pengetahuan,keterampilan dan sikap mental itu akan membentukpola perilaku tertentu. Semua jenis kemampuanyang diperlukan daiam hidup diperoleh melaluiproses pendidikan ini; termasuk wawasan, interaksi sosial, komunikasi, motivasi, dll.
    1. Ekonomi dalam arti luas, yang mencakup produksi(industri, pertanian), penyediaan inputs industri &pertanian, pemasaran, transportasi, komunikasi,kesehatan, lapangan kerja, keuangan & lembagakeuangan, dll. Isu yang penting adalah produktivitas,keberlaniutan dan efisiensi.Fungsi komponen ini adalah mempertahankan”hidup” (survival) dan pengembangan(developmental).
    2. Kekuasaan (Power), yang mencakup strukturkekuasaan, kepemimpinan, pemerintahan lokal,keamanan.Fungsi komponen ini adalah pengaturan, Pengawasandan dinamisasi sistem sosial. Yang mencakupketertiban, keteraturan, kepastian (hukum), keamanan.
  2. Struktur Sosial yang mencakup keluarga-keluarga, kelompok-kelompoksosial,organisasi-organisasi masyarakat, kelompok-kelompoketnis, kelompok-kelompok bisnis, dll.Fungsi komponen ini adalah sebagai pelaku sekaligus sebagaipenerima manfaat atau kerugian dari fungsi semua komponensosial ->pemangku kepentingan.
  3. Keagamaan (Religion), yang mencakup lembaga-lembagakeagamaan, nilai-nilai yang diajarkan, pengendalian moral, etika,semangat kebersamaan dan kerukunan.Fungsi komponen ini adalah pencerah moral dan etika hidupbersama yang membangun semangat kebersamaan, gotongroyong dan kerukunan.
Kelima komponen itu ada dalam setiap masyarakat perdesaan,dan mempengaruhi warganya, meskipun kondisi dantingkat fungsinya berbeda antar masyarakat.Selain kondisi berbeda setiap komponen sosialsistem itu saling berhubungan dan salingmempengaruhi satu dengan yang lain sehinggamembentuk suatu sistem sosial.Fungsi dari masing-masing komponen sistemsosial itu adalah untuk memfasilitasi kehidupanwarga masyarakat. Dengan lain kata masing-masingkomponen harus bisa memberi manfaatkepada warganya agar mereka dapatmempertahankan hidupnya danmengembangkan kualitas hidupnya secaraindividual ataupun secara bersama-sama.Kalau kenyataannya warga masyarakat tidakmampu bertahan “hidup” atau tak mampumengalami perkembangan berarti warga itumenqalami defisiensi sesuatu fungsi yangseharusnya berasal dari sistem sosialnya.
PETANI SEBAGAI WARGA SISTEM SOSIAL
Sebagai warga dari sistem sosial perdesaan dimanamereka tinggal sejak kecil, mereka memperoleh segalaasupan yg diperlukan bagi perkembangan dirinya darisistemsosialnya itu. Masing-masing komponen SS itu seharusnya bisamemberi asupan yg berguna dan diperlukan olehwarganya sesuai dengan fungsi masing-masingkomponen. Apabila asupan yang diperlukan tidak diperoleh makapetani itu mengalami defisiensi, sebagai akibat dari tidakatau kurang berfungsinya salah satu atau beberapakomponen SS. Oleh karena itu kasus defisiensi ygdialami petani jangan hanya menyalahkan petani ybs,tetapi harus dilihat juga apakah komponen-komponenSS sudah berfungsi dengan baik. Petani dalam menjalankan okupasinya sehari-hari mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai kultivator yg bertanggung jawab akan kehidupan tanaman dan ternak yg diusahakan. Fungsi yang kedua adalah sebagai manajer usahatani yang dijalankan, yang bertanggung jawab dalam memanfaatkan segala aset dan sumberdaya yang dimiliki guna memperoleh keuntungan sebe-sar mungkin.  Kedua fungsi itu berkaitan satu sama lain, tetapi disini akan dibahas hanya fungsi yang kedua yaitu sebagai manajer usahatani.
Sebagai manajer usahatani petaniberfungsi a.I.:
  1. Mengambil keputusan segala hal yg akan dilakukanyang berkaitan dengan usahataninya;
  2. Merencanakan usahatani yg akan dilakukan.
  3. Memasarankan hasil usahatani.
  • Perlu diingat bahwa pada era ini bertani tidak lagihanya sekedar sebagai way of life, tetapi sebagaiusaha bisnis, yang tujuan utamanya adalahmendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
  • Produktivitas pertanian yg melimpah tidak selaluseiring dengan keuntungan yang besar. Bagi petaniproduksi yg melimpah bukan segala-galanya, sebabyg utama bagi mereka adalah keuntungan yg nyatadari uasahataninya.
  • Besar-kecilnya keuntungan, bahkan kerugian ygdiderita, sangat bergantung pada apa yang dilakukanpetani selaku manaier usahataninya.
  • Mutu keputusan yang diambil petani sebelum mulaiusahatanisangat penting. Apa yang akandiusahakan? Tanaman ? Ternak ? Kapan dimulai ?Kapan Panen ?.
  • Mengambil keputusan yang tepat mengenai ha! Pentingyang akan mempengaruhi nasib keluarganya adalah haltidak mudah. Banyak pertimbangan yang harus difikirkanmatang-matang. Kepastian mendapat keuntungan?Besarnya risiko? Ketersediaan modal? Dll.
  • Banyak petani yang mengambil keputusan hanyaberdasarkan pengalaman atau tradisi. Kalau biasanya menanam padi, ya menanam padi terus. Tidak pernahdiper-timbangkan menanam komoditas lain yangmungkin lebih besar keuntungannya.
  • Untuk bisa mengambil keputusan yang tepat/baik memangdiperlukan banvak hal. seperti pengalaman,alternatif lain, informasi, pengetahuan, wawasan,keterampilan, keberanian, dll.
  • Mana yang tidak/kurang dimiliki petani itulah defisiensiyg dialami petani.
Berbagai jenis defisiensi yang dialami petani itu perlu diidentifikasiuntuk setiap komoditas yang diusahakandan yang potensial untuk diusahakan, dan disetiap daerahyang berbeda. Defisiensi perlu dianalisis untukdiketahui penyebabnya. Identifikasi ini perlu dilakukanmelalui penelitian agarhasilnya dapat ditindak-lanjutimenjadi kebijakan.Penyediaan berbagai informasi dan data yang diperlukanoleh para petani untuk dapat mengembangkan bisnisnyadalam bidang usahatani, melaiui perannyasebagai manajer usahatani seperti membuat keputusan,merencanakan usahataninya, dan memasarkan hasilusahataninya

Comments (0)

Posting Komentar